A. Puisi Religi yang Dilombakan dan Dibacakan Memperingati Isra Miraj dan Maulid Nabi Muhammad S.a.w
SHOLAT LAIL
Karya: Nurmin,S.Pd
Malam sunyi
Insan manusia terlelap dalam tidur
Kuterjaga dari tidur
Lalu kuambil air wudhu
Mendirikan sholat lail
Menenangkan hati yang galau
Nikmatnya sholat lail
Sejuk di hati
Damai di hati
Tentram nyaman dalam kalbuku
(September, 1999)
SUJUD
Karya: Nurmin, S.Pd.
Kubersimpuh di hadapan-Mu
Kebersujud memohon ampunan-Mu
Kuingat akan dosa-dosaku
Dalam hidup ini
Kumenangis di hadapan-Mu
Kutengadah melihat-MU
Kumohon seberkas caya-Mu
Melindungi insan-insan
Yang dekat pada-Mu
Untuk bertobat
(September, 1999)
SEBUAH CATATAN YANG BERSERAKAN
Karya: Nurmin,S.Pd.
Kegelapan yang berabad lalu
Kebodohan berkecamuk di mana-mana
Nyanyian jahiliyah menghentak
Segalanya menjadi sketsa kehidupan yang gelap
Masih adakah cinta yang disebut cinta?
Masih adakah sayang yang membesarkan jiwa?
Masih adakah iman penguat kehidupan?
Jika segalanya harus merasakan pahitnya kemunafikan
Muhammad...
Dengan apa kami lukis segala jasa-Mu
Dengan apa kami balas segala budi yang kau rentangkan
Sedang sujud kami belum berarti apa-apa
Kami belum dapat mengeja
Segala kebesaran yang kau miliki
Muhammad...
Engkau tak pernah dapat kami lupakan
Engkau tak pernah dapat kami hilangkan
Tak pernah dapat kami sembunyikan
Atas dawah yang kau titipkan
Kini...
Di tengah kehidupan rimba nan jauh
Banyak yang kembali menatap
Atas segala catatan yang tercecer
Yang telah melahirkan dendam, benci, dan perang
Sehingga banyak air mata yang jatuh bercucuran
Banyak darah yang mengalir
Banyak anak-anak teriak ke mana bapak dan ibunya
Banyak ibu kehilangan kasih sayangnya
Banyak dan banyaak saudara kita yang putus kerabatnya
Kini ...
Kami berikrar kepadamu, ya ...Rasulullah
Alquran dan wasiatmu terus kami panggul
Kami dendangkan kesegala penjuru bumi
Kami bawa ke mana kami pergi
Kami dekap ke mana kami berhenti
Kami taburkan ke segala penjuru bumi
Alquran, hadits, dan wasiatmu menjadi pedoman hidup kami
(11 Maret 2001)
MALAM LAILATUL QODAR
Karya: Nurmin, S.Pd.
Malamlailatul qodar
Semua insan manusia
Menantikan kedatanganmu
Mereka tidak tidur malam
Mereka tadarrus alquran
Mereka mendirikan sholat
Ketika orang-orang tertidur lelap
Terlelap dalam tidur panjangnya
Hanya bunyi burung dan anjing
Sayup-sayup terdengar dari kejauhan
Mereka menunggu akan datangnya
Suatu cahaya
Yang akan mengubah jalan kehidupannya
Malam lailatul qodar
Malam yang lebih baik dari seribu malam
Pada malam itu
Akan turun malaikat-malaikat
Dan jibril dengan izin Allah SWT
Membawa segala urusan
Seluruh malam itu sejahtera
Sampai terbit fajar
(19 Desember 1999)
PERJALANAN PANJANG
Karya: Nurmin, S.Pd
Al-Isra...
Pada suatu malam
Ketika nabi Muhammad
Diberangkatkan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa
Perjalanan 27 rajab yang silam
Ketika Allah menampakan keagungan-Nya
Mengangkat kekasih-Nya
Tanpa hijab
Ntuk menerima wahyu sholat
Orang-orang kafir berkata
Bahwa itu adalah dusta
Tetapi...
Dengan lantang Abu Bakar mengatakan bahwa itu adalah benar
Kaum jahiliayah....
Masih berpegang teguh
Dengan ajaran yang diberikan leluhur mereka
Sehingga mereka mengatakan
Bahwa nabi Muhammad adalah pendusta besar
Dan agama yang dibawa tidak benar
Hanyalah hayalan belaka semata
Itulah yang ditudingkan kaum kafir jahiliyah
Pada nabi Muhammad
Tetapi nabi Muhammad
sabar dalam menghadapi segala cercaan kaum kafir quraisy
kekasih Allah...
tetap menjalankan amanah Allah
walaupun dihina, dicaci, dilempari batu atau pun kotoran manusia
ia terus berdawah
tanpa mengeluh
tanpa berputus asa
tanpa menyerah
tanpa mengenal lelah
hingga akhir perjalanan panjangnya
dari tahun ke tahun
dari abad ke abad
hingga sekarang ini
banyak pengikut nabi Muhammad yang sadar
dan yakin bahwa nabi Muhammad
adalah utusan Allah swt
dan sebagian mereka masuk islam
dengan berikrar:
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
Dan nabi Muhammad adalah utusan Allah
(Maret, 2003)
B. Puisi Religi yang Tidak Dilombakan
HATI YANG GALAU
Karya: Nurmin, S.Pd
Tuhan...
Aku ragu apakah engkau akan memaafkan aku
Kucoba bangun sholat tahajud
Masih terbukakah pintu maaf-Mu
Bagi hamba-Mu yang dekat pada-Mu
Tuhan....
Aku takut resah galau
Walaupun Engkau telah menjanjikan
Bagi kami bahwa Engkau akan memaafkan
Kesalahan hamba-Mu
Bila ia bangun di tengah malam dan bersujud di tengah malam dan bersujud
Namun hati ini tidak bisa tenang
Aku takut Engkau tidak terima kesalahan insan
Yang lemah ini yang ingin bertobat
Tuhan...
Aku bagai orang yang berlayar
Tanpa arah dan tujuan
Tak tau akan ke mana
Tuhan...
Hanya satu permintaanku
Maafkan insan yang lemah dan khilaf
Tergoda rayuan setan
Tuhan....
Aku tau Engkau akan memaafkan
Orang yang bersimpuh di hadapn-Mu
Memohon ampunan-Mu
Memohon ridho-Mu
Tuhan...
Berilah aku seberkas caya kebenaran-Mu
Menuju shirothol mustakim
Yang telah kau tunjuki
Pada orang-orang sebelum kami
(September 1999)
SEBUAH PENGAHARAPAN
Karya: Nurmin, S.Pd.
Malam, sunyi, senyap, hening, dan sepi
Kutafakur dalam keremangan malam
Seorang diri
Telah banyak yang kuperbuat
Tanpa manfaat apa-apa
Hanya secuil pahala belaka
Hanya menumpuk dosa dibalik kesombongan dan kemunafikan
Kini kusadar...
Setelah sekian lama
Kesombongan dan kemunafikan
Mengisi relung-relung hatiku yang kosong
Terlena dalam kemegahan dunia fana
Yang tak punya arti apa-apa
Sayup-sayup terdengar suara adzan
Bergema di subuh hari
Kuratapi semua dosa-dosaku yang lalu
Ingin kubersihkan diriku
Dari segala perbuatan tak berguna
Dan sia-sia belaka
Akankah pintu tobat-Mu
Terbuka bagi kami
Hamba yang hina di mata-Mu, ya Allah
Hanya secercah cahaya kupinta dari-Mu, Tuhanku
Apa yang dapat kuperbuat lagi
Ntuk mendapatkan pahala di sisi-Mu
Masih adakah pintu maaf-Mu
Ntuk hamba-hamba-Mu yang bersujud
Memohon kasih sayang-Mu
Memohon ampunan-Mu
Memohon ridho-Mu
Hanya Engkaulah Tuhanku
Maha mengetahui
Segala yang tersirat dalam kalbu kami
(31 Maret 2001)
BULAN SUCI RAMADHAN
Karya: Nurmin, S.Pd.
Selangkah demi selangkah
Engkau akan meninggalkan kami
Ramadhan....
Engkau akan pergi jauh
Meninggalkan kami
Seorang diri
Dalam kesunyian
Ramadahan....
Sementara kami
Belum banyak berbuat
Engkau akan pergi
Dengan langkah perlahan-lahan
Meninggalkan kami
Yang masih rindu
Akan belaian kasimu
Ramadhan....
Bulan yang penuh rahmat
Maghfira, dan terlepas dari siksa neraka
Ramadhan...
Engkau mengahpus
Dosa-dosa manusia
Ramadhan...
Selamat pergi
Semoga kita bertemu di tahun 2000
Ya Allah, pertemukan kami kembali
Dengan bulan suci ramadhan
Pada tahun 2000 nanti
Amin....
(19 Desember 1999)
RENUNGAN SEORANG HAMBA
Karya: Nurmin, S.Pd.
Malam nan sunyi
Hamba duduk bersimpuh di hadapan-Mu...ya Allah
Mengharapkan kehadirat-MU
Menggapai jiwa hampa, berlumur dosa
Malam semakin larut
Renunganku semakin dalam
Dalam hati menangis,sedih
Sesali diri yang lalai
Dalam beribadah kepada-Mu
Ya Allah...
Hamba sadari hari ini
Hanyalah insan yang lemah
Insan yang kecil di mata-Mu
Hamba yang selalu harapkan belas kasih-Mu
Ya Allah...
Usiaku semakin bertambah
Dosaku semakin menumpuk
Bukakanlah pintu hati hamba
Ntuk bertobat pada-Mu
(21 Agustus 2002)
SENTUHLAH
Karya: Nurmin, S.Pd
Kalbu mengeras jeritan hilang bagai terhempas
Tiada lagi tangisan hikma yang kudambakan
Oh, kemanakah isakan tangisanku?
Ya Allah...
Kumohon sentuhlah kalbuku
Hingga menjadi kalbu yang tersentuh
Jeritkan aku lagi di kalbu ini
Hujani aku dengan tangisan hikmah
Yang kurindukan
Kerinduan pada-Mu Allah
Membuatmu sujud di bawah-Mu
Tiada daya yang kupunya
Hanyalah milikmu
Jangan-janganlah...
Kau hempaskan aku
Kerelung-relung terali besi neraka
Aku mohonkan seribu harap
Aku berlindung dari panasnya api neraka
Tidak aku mampu menahan panasnya
Ya Allah...
Bangunkan aku dalam kecerahan
Tidurkan aku ke dalam kegelapan
Bukakan hatiku, ya Robbana
Wahai Allah, Tuhan Penguasa Alam
(21 Agustus 2002)
AMPUNI HAMBA TUHAN
Karya: Nurmin, S.Pd.
Tuhanku...
Tak layak surga bagiku
Tapi bagaimana nasib hamba
Bila hamba harus di neraka
Berilah hamba-Mu kesempatan taubat
Ampuni dosaku yang maksiat
Sungguh Engkau maha pengampun
Meski dosa membukit menggunung
Dosa hamba-Mu tiada terhitung
Laksana bilangan pasir di gunung
Wahai Tuhan pemilik segala kebesaran
Hanya curahan ampunan-Mulah yang hamba harapkan
Umur hamba telah berkurang dikikis zaman
Sedangkan dosa hamba kian hari kian bertambah
Kalau terus begini jua:
Bagaimana hamba menanggungnya
Tuhanku...
Hamba-Mu yang berlaku maksiat
Datang kepangkuan kesayangan-Mu
Mengakui segala dosa yang terlaknat
Ntuk memperdengarkan jerit ampunan
Maka bila hamba engkau beri ampunan
Memang Engkau Maha pengampun
Tapi bila hamba Engkau abaikan
Kepada siapa hamba berharap, selain Engkau
Tuhan
SIAPA YANG BERMINAT UNTUK MENCARI PUISI BERTEMA PENDIDIKAN KUNJUNGI BLOG INI
BalasHapus